Hampa
(n : tidak bergairah; tidak berisi)
-
hari-hari yang stagnan
--
-
hari-hari yang stagnan
langkah-langkah yang konstan
paham-paham yang sungkan
muka-muka yang bosan
mengisi masa-masa menghampakan
semua umpatan
ujaran kebencian
ketidaksepahaman
lomba perhatian
emosi tak sepadan
iba-iba dijajakan
berusaha mencuri strata segala usia
--
drama-drama murah
lagu-lagu lemah
bahasa-bahasa basah
teman-teman mentah
dimana aksi mulia di depan kawula
namun pondasi lemah tanpa diduga
dimana atensi menjadi kunci
tak punya atensi berarti mati
semua bergerak, semua bertindak
entah berlagak pendobrak atau penunggak
petua-petua yang lengah
ranah-ranah yang pongah
mental-mental yang punah
berimbas pemuda yang tak tentu arah
---
ini bukanlah tulisan
hanya sampah pemikiran
semau itu dikeluarkan
dibuang setelah pembersihan
tapi berwujud kotoran
mungkin tak guna nan merugikan
----
sadarkah kita semua?
mengapa revolusi ada?
mengapa perubahan perlu terlaksana?
-----
manusia-manusia tersesat
berjalan dan berlari di tempat
nurani nya diragukan
setengah binatang setengah tumbuhan
sungguh menjijikan dan dalam kerugian
hanya menunggu giliran
ada yang sabar, ada yang sadar
ambisinya adalah syahwat
emosinya adalah hajat
manusia-manusia hampa
tidak pernah tau esensi itu apa
doktrin-dogma kuno sejak lahir
melekat diceritakan temurun
maka terkutuklah
hanya menunggu waktu
mati ditengah zaman
meninggal sebelum waktunya
mampus di dalam batin
------
alam semesta sungguh indah
bermekar tanpa berkuncup
tak hingga, tak masa, tak kira
melebur di antara kita, selamanya
dan kembali kepada sang pencipta
karena dunia ini pelangi
bukan hitam, putih, atau abu-abu
begitu pun gradasi juga berlaku
warna dan alam bertambah seirama
-------
kata-kata ini mengalir sendirinya
mereka keluar dari persembunyian
membentuk iringan yang bernada indah
menghibur semua alam untuk semua masa
aksi mereka didahului sang ketua kata
yang bernyanyi terlebih dahulu di pembuka
kemudian diikuti anak buah dan saudara
semua kata pun ingin ambil bagian bersama
menunggu giliran dengan saksama
agar komando tidak berantakan lagi cela
mereka berhenti ketika saatnya
iringan terlalu panjang dan habis
energi telah terisi sepenuhnya
menggantikan kehampaan duka
--------
niscayanya pondasi adalah kunci
bukan cakap-cakap yang gagap
lagi tindak-tanduk kaku dan busuk
yang dijejalkan bagai doktin agama
dilema adalah gejala lumrah
termenung adalah obat dan candu
bosan adalah anestesi
anomali adalah puncak segalanya
hidup manusia haruslah bagai pelangi
jika tidak ingin mati dan mampus sendiri
sayangnya mereka selalu terkondisi
lingkungan dan elegi bagai diundi
manusia malang
hanya bisa pasrah dan kepalang
berharap semua sesuai harapan
harapan yang penuh pengharapan
manusia-manusia hampa
kosong lemah tak berdaya
sedang apa mereka di dunia?
---------
(bersambung)
niscayanya pondasi adalah kunci
bukan cakap-cakap yang gagap
lagi tindak-tanduk kaku dan busuk
yang dijejalkan bagai doktin agama
dilema adalah gejala lumrah
termenung adalah obat dan candu
bosan adalah anestesi
anomali adalah puncak segalanya
hidup manusia haruslah bagai pelangi
jika tidak ingin mati dan mampus sendiri
sayangnya mereka selalu terkondisi
lingkungan dan elegi bagai diundi
manusia malang
hanya bisa pasrah dan kepalang
berharap semua sesuai harapan
harapan yang penuh pengharapan
manusia-manusia hampa
kosong lemah tak berdaya
sedang apa mereka di dunia?
---------
(bersambung)
Komentar
Posting Komentar