Gelisah

(n: tidak tentram, selalu merasa khawatir; tidak tenang; tidak sabar lagi dalam menanti)


----------


jam terus berdetik
aku sudah melakukan apa?
aku sedang apa?
aku bagaimana keadaannya?
jam terus berdetik

semua orang bergerak
apa yang dilakukan mereka?
adakah suara di kepala mereka?
yang meneror setiap keputusan?
semua orang bergerak

aku tidak tenang
aku hanya ingin muntah
aku masuk angin
ribut menggerayangi tubuh

aku masih abu-abu
mukaku masih asam
lagi hatiku berdebu
dan badan tak berwangi

aku tidak tenang
hampir merasa mati
jika tidak demikian
bagai menjiwai mayat
hidup berdandan rapi

----------

responsibilitas
kata yang sulit aku cerna
karena aku tidak punya
memang di diriku tidak ada

produktivitas
kata rumit dari planet sisi mana?
semua yang berkerja hanyalah palsu
mereka kosong hanya tiada yang tau

konektivitas
kata aneh bak sayur alcohol
berlomba melontarkan debu
omong kosong dalam tahu isimu

mobilitas
kata yang tak kutahu apa ada
omong kosong tingkat kedua
semakin maju semakin mundur

----------

berdiri tiada kaki pun sejejak inci
melayang terbang terseret gelombang
menunggu giliran dan keberuntungan
lalu pergi kembali berputar hingga mati

lidahku kaku pun semua kata ku layu
tanganku sibuk tak menahu mengerjakan apa
otak ku mati sudah lama tak kugunakan normal
hati ku bebal bak memang tiada pernah

lihatlah gawai-gawai mahligai
terjaja amboi berhias duhai
bermesin bohai berlayar lawai
menipu buai menawan wahai

gawai canggih bak permata tiada dua
berhulu gelisah berhilir pasrah
pedang bermata ganda tingkat kedua
perkembangan zaman macam mana pula

kepala-kepala tertunduk dan terpaku
tampak lebih banyak dari yang terdongak
miskin segala segi rapuh berbagai lini
terjungkirbaliklah yang maya yang nyata

pigura mu indah laksana kilau mutiara
replika terbaru dari sanubari yang haru
kalimat indah terlafalkan sebuah tulisan
asal bungkus buta asal wangi berisi

kawan bertopeng berbisu bak badut manis
beradu obat-obat nasihat sesat nan klisye
asal kamu berupa bergaya berada saja ye
bahkan biji secuil upil lah bisa main congkak

berdoalah seakan bernarasi di sepi audiensi
bukan, ini bukan dari tangan seorang reliji
berdoalah karena tau kamu sendiri mandiri bni
entah yakin tidak, atau bagaimanapun yakini

----------

aku gelisah, aku tau dari kantong mataku
aku akan berlari sehari, berdiam seratus jam
tak berproses, tunggang langgang di tempat
pikiranku mau meledak, mulutku ingin teriak
semua kata tak berkrama, tak layak, tak hidup
semua fantasi liar, angan semu, rencana keji
aku ingin pecah dalam keping dalam runtuhan
bersama vas bungaku yang kau jatuhkan benci
biar hancur sekalian, biar terkoyak sekalimasa
lalu dilahirkan kembali dalam rahim hangat ibu
menyusahkan, lagi merintih, namun meraih cinta
meraih pelukanmu kembali dengan hati murni

aku gelisah, aku tau tapi tetap tidak tau
aku gelisah, aku berjalan tapi tidak berpindah
aku gelisah, aku pergi tidak melihat apa-apa
aku gelisah, tidurku berpindah-pindah

----------

Komentar

Posting Komentar