Air (3)
aku menyadari, memang semesta sudah bukan di tangan kita semua sudah terjadi, semua sudah lenyap api harapan yang dulu sempat menghangatkan kini meredup perlahan hingga menjadi abu air, aku rindu yang dahulu aku mengerti, kau membuat spasi antara denganku menjauh seakan aku racun dan meracun mengubur hati yang telah mati karena tersakiti tapi, sesungguhnya engkau hanya mengutuk diri air, aku ingin kau jujur aku bersalah, sungguh aku tidak sanggup menjalaninya mempertahankan yang telah terlanjur berantakan tidak sanggup merapihkannya kembali sementara engkau tidak mau bergerak peduli air, hanya maaf yang bisa aku ucapkan aku menderita, waktu akan menyirnakan kita, aku mulai yakin hati terlantar, aku merasa kehilangan sesuatu yang dahulu sempat menjadi sandaran kini hatiku melayap entah kemana, terusir perasaan air, hati ini selalu terjanggal olehmu aku berharap, kelak kata - kataku yang terlahir tetaplah hidup, menjiwai hati...