Analisa: Situasi Kontradiktif di Pancasila Hari Ini

-------
  • Kontradiktif adalah situasi atau kondisi yang bertentangan atau berlawanan. Dalam hal ini, nilai - nilai atau dasar - dasar yang telah ditetapkan, bertentangan dengan fakta atau realita di lapangan. Harapan tidak sesuai dengan kenyataan.
  • Nilai - nilai Pancasila, adalah yang ditanamkan, baik tersurat maupun tersirat, yang diharapkan untuk kita resapi dan terapkan sebagai moral bangsa. Indonesia menyusun nilai - nilai tersebut dalam sebuah landasan negara, bernama Pancasila.
  • Ada 3 bentuk nilai yang terdapat dalam Pancasila. Nilai dasar, Nilai Instrumental, dan Nilai Praksis. 3 nilai tersebut memiliki tingkatan yang berbeda, seperti yang sudah dipelajari di sekolah.
    • Nilai - nilai dibentuk atas dasar persamaan nasib, sejarah, dan cita - cita bangsa Indonesia, sehidup semati. Jawaban dari segala jawaban permaslahatan bangsa.
    • sehingga sangatlah wajar betapa sakral nya perwujudan ini hingga membuat para pembesar bangsa terdahulu rela membuang nyawa mereka demi tetap tegaknya kesaktian nilai - nilai bangsa ini.

  • Output yang diharapkan setelah ditanamnya nilai - nilai Pancasila semenjak Pendidikan Dasar hingga Pendidikan Ahli, adalah tercerminnya nilai - nilai tersebut dalam setiap individu bangsa Indonesia tanpa terkecuali. Sehingga membentuk Bangsa Indonesia yang berjiwa #SayaPancasila. Alhasil, kita akan melihat jiwa - jiwa muda - mudi ataupun senior, memegang teguh prinsip Pancasila, dalam segala aktivitas.
  • Pemerintah telah bekerja keras untuk menyampaikan Pancasila tersebut kepada masyarakat dengan menyusun 3 nilai dasar, sehingga terbentuklah : UUD 1945, UU, Kepres, TAP MPR, Perpu, Perda, bahkan norma - norma sekalipun. Tak lupa, hukuman - hukuman bagi yang melanggar nilai - nilai tersebut juga turut dipersiapkan.
  • Sungguh begitu Dramatis, Idealis, dan Sistematis dasar negara kita terbentuk. Bahkan hampir Universalis nilai - nilai di dalamnya sehingga sedikit pantas jika Pancasila bisa menjadi landasan semua negara di dunia.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . .

  • Apakah mungkin Masyarakat Indonesia memiliki peluang untuk melakukan hal - hal yang berlawanan dari apa yang diharapkan Pancasila? Apakah pantas jika Bangsa Indonesia merusak kesaktian nya dengan aksi - aksi peristiwa?
  • Manusia adalah makhluk yang berakal. Oleh karenanya, manusia tidak pernah berhenti berpikir. sehingga manusia akan terus berprogres dan tidak pernah puas akan hasil yang telah mereka raih, karena sesungguhnya manusia merupakan Makhluk Dinamis. Selain diberi akal, manusia juga tetap diberi nurani atau perasaan. Inilah yang membuat dan menandakan manusia adalah Makhluk yang labil, karena mereka punya 2 pertimbangan, Akal dan Hati, yang sering gagal sinkron atau kompak (kontradiksi) dalam memahami hakikat kehidupan. 
  • Coba kita dalami apa tujuan Tuhan menciptakan Indonesia dengan manusia yang sedemikian beragam. Keberagaman ini pasti ada maksud dan tujuan. Kita tidak akan tahu mana yang baik jika Tuhan tidak menciptakan yang buruk. Kita tidak akan mengambil hikmah dari sejarah pendahulu - pendahulu agama maupun negara yang sesat jika tidak terjadi.
  • Karena manusia memang tidak ada yang sempurna. Maka dari itu ada Muhasabah dan renungan. Begitu pula sistem dan ciptaan yang manusia buat. Ada Evaluasi. dan semua itu menuntut manusia untuk berubah lebih baik

  • Pengingkaran kewajiban dan pelanggaran hak adalah bukti ketidaksempurnaan manusia. Bukti kontradiksi nya antara yang seharusnya dengan yang terjadi. Tetapi bukan berarti kita pasrah. Kita bisa mengupayakan hal yang lebih baik, jika kita bekerja sama dan berusaha.
  • Realitasnya, Bangsa ini begitu jamak dan beragam, pun kepentingannya. Maka dari itu bernama nesia (nesios = jamak). Sejarah sudah mempersatukan kita dengan Pancasila. Langkah yang tepat untuk mewujudkannya adalah mulai dari diri sendiri. Se ragam apapun kita, pastikan Pancasila masih terletak di hati kita, dalam setiap aktivitas kita. Toh, Pancasila tidak butuh paksaan, tapi butuh kesadaran.

  • Kesadaran. Ini sangat relatif. Ada yang sadar, ada yang tidak. Maka, terjadinya Pelanggaran dan pengingkaran adalah bukti masih terdapatnya Individu yang belum sadar juga. Wajarlah karena Indonesia memang luas. Negara kita masih berkembang
  • Coba kita renungi proses penyampaian nilai - nilai Pancasila kepada tiap individu yang selama ini berlangsung. Sejak Pendidikan Dasar kita memang dicekoki Pancasila, PPKN, Upacara setiap Senin, dsb. Tetapi ada satu hal yang kurang, yakni proses penumbuhan kesadaran. yang setengah ada setengah tiada. Sehingga muncullah manusia - manusia yang menganggap Pancasila tinggallah kata - kata, belum ada kesadaran penuh pada individu, yang membuat Pancasila masih terlihat Kontradiktif hari ini.
-------
  • Kurangnya kesadaran bangsa bisa disebabkan beberapa hal, salah satu nya disorientasi bangsa ditengah hebatnya arus Globalisasi. sekian.

Komentar